NERS NEWS - Pertanian kota, atau yang biasa kita sebut Urban Farmingapabila dilakukan dengan baik dan memperhatikan aspek-aspek lingkungan, mempunyai banyak keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni: keuntungan sosial, ekonomi dan lingkungan. Kesemuanya, apabila dikaitkan dengan konsepsi pembangunan kota yang berkelanjutan sangatlah sesuai oleh karena tidak saja pertanian kota meningkatkan produktivitas kota, melainkan juga mengatasi persoalan sosial dan lingkungan kota yang hijau dan asri . Dengan kata lain, pertanian kota, apabila dikembangkan secara terpadu merupakan alternatif penting dalam mewujudkan pembangunan kota yang berkelanjutan.
Progran pertanian kota yang dilakukan oleh masyrakat khususnya ibu-ibu sebagai upaya untuk menjaga kualitas hidup yaitu dengan tetap dapat mengkonsumsi makanan sehat yaitu sayur yang berkualitas di tengah perkotaan dan menjadikan kampong yang hijau. Kegiatan inilah yang melatarbelakangi Pengabdian kepada Masyarakat “Pengembangan Urban Farming bagi kelompok ibu-ibu PKK Menuju Kelurahan Pacarkembang sebagai kampong hijau yang dilaksanakan pada hari Minggu (9/9).
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanaan oleh Departeman Jiwa dan Komunitas Fakultas Keperawatan Unair, yaing dikuti oleh sekita 50 peserta yang merupakan perwakilah dari 20 RT di wilayah RW 5 Kelurahan Pacarkembang. Kota Surabaya pertama kali menjalankan program pertanian perkotaan sejak tahun 2009. Pengembangan gerakan pertanian perkotaan menjadi salah satu kekuatan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat. Dengan gerakan pertanian perkotaan dapat menjadi alternatif untuk menjaga ketahanan pangan khususnya dalam skala rumah tangga miskin. Sehingga gerakan pengembangan pertanian perkotaan dapat berdampak positif dalam pengentasan kemiskinan dan menumbuhkan kemandirian masyarakat. Secara fisik pertanian perkotaan perlu ditingkatkan karena memberikan kontribusi terbesar kedua dalam penyediaan ruang terbuka hijau di Kota Surabaya. Mayoritas orang berpikir bahwa pertanian sebagai suatu kegiatan yang terjadi hampir sepenuhnya di tanah pedesaan. Akan tetapi dewasa ini banyak kegiatan pertanian juga dikembangkan di perkotaan. Pelaksanaan pertanian perkotaan dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan kemiskinan perkotaan. Kemiskinan tidak lagi merupakan masalah yang menjadi dominasi di daerah pedesaan, tetapi juga akan semakin meningkat di daerah perkotaan (urban) dan pinggiran kota (peri-urban). Oleh karena itu, berbagai pendekatan kemiskinan dikembangkan untuk menurunkan angka kemiskinan. Upaya memberdayakan penduduk miskin menjadi sangat penting untuk meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan penanggulangan kemiskinan. Kemiskinan sangat penting untuk tidak memperlakukan penduduk miskin semata-mata sebagai obyek pembangunan.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang di pelopori Ibu Dr. Hanik Endang Nihayati, S.Kep, Ns, M.Kep, Ibu Dr, Retno Indarwati, S.Kep, Ns, M.Kep dan ibu Elida Ulfiana, S.Kep, Ns, M.Kep ini dilakukan sejak bulan April 2018. Adapun kegiatan ini meliputi sosialisasi, uji coba, pelaksanaan, evaluasi, dan panen raya. Pada tahap pelaksanaan, dilakukan pelatihan ibu ibu anggota PKK agar mau menanam. Salah satunya dengan sistem hidroponik. Yakni, jenis budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Cara lainnya adalah menanam di pot-pot dari barang bekas seperti kaleng, botol, dan bak (timba). Ibu ibu Kelompok PKK merasa senang karena ketika menanam dibarengi dengan yel-yel, menyanyi dan berjoget bersama. Melalui pelaksanaan kegiatan pengabdian mayarakats ini, Dr. Hanik berharap gerakan tersebut mampu meningkatkan kemandirian sekaligus kesejahteraan masyarakat. Khususnya setiap keluarga mampu menghadirkan gizi makanan lewat tanaman di rumah. Dampak terbesarnya adalah lingkungan hijau dan asri.