NERS NEWS - Mahasiswa Fakultas Keperawatan (FKp) memiliki antusiasme yang tinggi dalam mengikuti Kompetisi Ilmiah Mahasiswa (KIM) yang rutin diadakan Universitas Airlangga (Unair) setiap tahun. Tujuan dari KIM adalah untuk menjaring ide kreatif mahasiswa dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Ide tersebut dituangkan dalam bentuk proposal yang nantinya akan diajukan pada Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM). Lantas, apakah perbedaan antara KIM dan PKM?
PKM merupakan wadah yang disiapkan Kementerian Pendidikan Tinggi (Dikti) untuk mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu yang didapatnya di bangku perkuliahan ke dalam 9 skema yakni, PKM-kewirausahaan, PKM-riset eksakta, PKM-riset sosial humaniora, PKM-pengabdian masyarakat, PKM-penerapan IPTEK, PKM-karya cipta, PKM-karya inovatif, PKM-gagasan konstruktif, dan PKM-futuristik terpadu.
Sedangkan, KIM merupakan kompetisi karya tulis ilmiah yang diinisiasi Universitas Airlangga (Unair), karena tujuan KIM sebagai salah satu upaya Unair menyaring proposal-proposal mahasiswa yang lolos untuk dikirimkan ke PKM. Mahasiswa Fakultas Keperawatan (FKp) dituntut terlibat aktif dalam kegiatan PKM-KIM. Selain wadah implementasi yang didapat selama perkuliahan, keuntungan mengikuti PKM antara lain meningkatkan kualitas akademik mahasiswa, meningkatkan soft skill, memperluas relasi, dan mendapatkan dana kegiatan hingga belasan juta.
Sayangnya, tidak jarang ditengah jalan para mahasiswa mengalami kebingungan terkait sistematika penulisan proposal yang sesuai dengan pedoman KIM. Hal tersebut menjadi hambatan nyata yang kemudian menyebabkan banyak proposal hanya berakhir menjadi draft mangkrak bahkan memukul mundur mahasiswa alih-alih merealisasi dan memperjuangkan pemikiran mereka. Hal ini sangat disayangkan mengingat banyaknya keuntungan dari program PKM-KIM.
Untuk menjawab hambatan tersebut, departemen keilmuan Badan Eksekutif mahasiswa (BEM) FKp menginisiasi program mentoring dan pendampingan terstruktur bertujuan untuk menjembatani mahasiswa dengan pihak yang kompeten dalam bidangnya sehingga mereka percaya diri akan gagasannya dan untuk menjaga komitmen mereka sampai pembimbingan berakhir “Mentoring PKM-KIM Get to Know PKM-KIM : Sosialisasi Penyusunan Proposal” pada Kamis, 23 Mei 2024 di RK Florence pukul 08.30-12.00 WIB.
Kegiatan ini menggaet narasumber yang berpengalam dalam PKM yakni Ibu Retnayu Pradanie S.Kep., Ns., M.Kep selaku Tim Dosen Kemahasiswaan (TPK) FKp dan Suci Nadlifatur Rizqiyah selaku perwakilan Garuda Sakti. Garuda Sakti sendiri merupakan organisasi keilmuan di tingkat universitas yang bergerak di bidang PKM dan MAWAPRES (Mahasiswa Berprestasi). Ibu Retnayu akan membahas mengenai hal substansial dalam penyusunan proposal dan Kak Suci membahas mengenai hal administratif dan pembobotan nilai dalam penilaian suatu proposal.
Penulis : Hanifah Nur Khasanah
Editor : Salwa Az Zahra (Airlangga Nursing Journalist)