INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Pentingnya Manajemen Nutrisi pada ODHA dengan Wasting Syndrome

  • By
  • In Lihat
  • Posted 07 October 2020
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 734

HIV/AIDS menginfeksi sekitar 70 juta orang di dunia dan menyebabkan kematian terhadap 35 juta orang di seluruh dunia. Menurut WHO, ODHA pada stadium empat, sering disertai dengan Wasting Syndrome.

Wasting Syndrome merupakan penurunan berat badan yang tidak disengaja sebesar 10% dari berat badan disertai diare atau kelemahan dan demam selama 30 hari (Nursalam, 2018). Dukungan manajemen nutrisi sangat penting untuk perawatan dan pengobatan pada ODHA dengan Wasting Syndrome. Tujuannya untuk membantu manajemen gejala penyakit, meningkatkan ketahanan terhadap infeksi oportunistik (IO), komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup.

Faktor penyebab Wasting Syndrome pada ODHA yaitu :

  1. Nafsu makan rendah akibat efek samping obat HIV seperti mual, perubahan pada indra perasa, kesemutan di sekitar mulut, infeksi pada mulut atau tenggorokan.
  2. Penyerapan nutrisi buruk disebabkan oleh beberapa infeksi (termasuk parasit) yang mengganggu proses penyerapan nutrisi. Sehingga dapat mengakibatkan diare hingga terjadi kehilangan kalori dan gizi.
  3. Perubahan metabolisme dapat mengubah cara tubuh menggunakan, menyimpan, dan mengeluarkan nutrisi. Pasien HIV / AIDS memiliki metabolisme tubuh yang tinggi sehingga tubuh membutuhkan lebih banyak energi.

ODHA dengan Wasting Syndrome harus mencapai berat badan ideal. Penambahan berat badan dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah intake (diet tinggi kalori tinggi protein). Prinsip pola makan sehat bagi ODHA dengan wasting dapat diterapkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut :

  1. Asupan nutrisi, yaitu tambahan kalori sebesar 500 kkal di atas estimasi kebutuhan energi (40-50 kkal/KgBB aktual) dan protein (1.6-1,8 g/kgBB aktual).
  2. Komposisi dan jenis makanan yang diberikan harus bervariasi, mencakup; diet tinggi sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan termasuk selai kacang, susu, sumber protein tanpa lemak dan rendah lemak, misalnya daging ayam (bagian dada), keju, telur, tahu, tempe, makanan dengan tambahan gula yang terbatas, misalnya kue kering.
  3. Waktu makan, ODHA harus selalu makan teratur minimal tiga kali sehari dan makan makanan kecil diantara waktu makan (Nursalam.2018).
  4. Pemberian suplemen juga dapat membantu memenuhi kebutuhan kalori saat ODHA mengalami penurunan nafsu makan, misalnya cairan (susu), puding, dan lain-lain. Suplemen sebaiknya dijadikan sebagai camilan di antara waktu makan dan bukan sebagai pengganti makanan utama.

ODHA dengan wasting juga seringkali merasakan kehilangan nafsu makan (anoreksia) yang membuat mereka susah untuk makan dengan baik. Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi anoreksia adalah

  1. Makan makanan dalam jumlah sedikit lebih sering. Cobalah makan makanan kecil setiap 2-4 jam.
  2. Makan makanan favorit yang disukai (dianjurkan kue kering, biscuit cracker asin).
  3. Cobalah untuk menghindari makanan yang sama berulang kali.
  4. Hindari makanan dengan bau yang kuat/menyengat.
  5. Tingkatkan asupan cairan, sebaiknya di antara waktu makan.
  6. Hindari konsumsi alkohol.
  7. Lakukan olahraga ringan seperti jalan-jalan sebelum makan untuk membantu merangsang nafsu makan.
  8. Hindari stres sebelum makan dan pada saat makan. Hindari makan sendirian. Cobalah makan bersama keluarga atau teman.

Sebagai kesimpulan, dalam manajemen nutrisi bagi ODHA dengan Wasting Syndrome sangat penting untuk menjaga asupan energi yang adekuat, pengaturan pola makan yang tepat, serta pola latihan atau olahraga yang efisien.

Penulis: Kelompok 4 AJ-2 / B- 22 Rani Putri Haji Soleman, Alex Andrianus Umbu Pati, Arsyad Setiawan, Jufridus Hendrikus Bau, Manuela Marina Sabatani, Zaenal Radiatsa Aditya, Tri Restyanggi Priyasari, Ella Putri Utami, Muhammad Firdaus, Dian Fitriana. Dosen Pembimbing: Dr. Ninuk Dian K, S.Kep., Ns., MANP

Referensi :
Anderson, K., Pramudo, S. G., Achsan, M., & Sofro, U. (2017 . Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro), 6(2), 692–704.

Averalda E. van Graan. 2015. Nutritional Management in HIV/AIDS Infection. DOI: 10.1159/000362310. Nutrition for the Primary Care Provider. World Rev Nutr Diet. Basel, Karger, 2015, vol 111, pp 130–135

Enwereji, E. E., Ezeama, M. C., & Onyemachi, P. E. N. (n.d.). Basic Principles of Nutrition , HIV and AIDS : Making Improvements in Diet to Enhance Health.

Pin It
Hits 1610

Berita Terbaru