NERS NEWS - Dilakukan kepada keluarga pasien yang sedang menemani pemulihan pasien di Ruang Rawat Inap 3 RS Universitas Airlangga. Anggota keluarga yang sedang dirawat di IRNA 3 RSUA merupakan pasien-pasien yang akan dan/atau telah melaksanakan operasi. Pemberian edukasi manajemen nutrisi pasca operasi dilakukan oleh kelompok 1 Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 22 September 2023 pukul 12.30 di ruang IRNA 3 RSUA.
Nutrisi adalah sejumlah kandungan gizi atau zat yang mayoritas didapatkan dari berbagai jenis bahan pangan dan makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Tujuan diet pasca operasi adalah megupayakan status gizi pasien agar kembali normal setelah menjalani operasi, Menjaga fungsi tubuh (otot, imunitas, dan fungsi kognitif) untuk mempercepat penyembuhan pasca/setelah operasi, memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan agar kembali normal,dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien dengan cara: Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein). Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain.
Jenis terapi sendiri dibagi menjadi 2 yaitu eternal dan parentral. Nutrisi eternal dapat diberikan melalui penggunaan NGT (Nasogastric Tube) dengan indikasi penderita gangguan menelan yang memiliki organ pencernaan dengan fungsi baik. Sementara itu, nutrisi parentral
dapat diberikan melalui pembuluh darah tanpa organ pencernaan dengan memperhatikan pemantauan glukosa darah dan kontraindikasi terjadinya infeksi.
Jenis nutrisi yang dapat diberikan pada orang pasca operasi adalah diet pasca bedah I (air mineral, teh, ataupun makanan yang berbentuk cair dan warna bening), diet pasca bedah II (makanan bentuk cair kental), diet pasca bedah III (makanan bertekstur agak kasar dengan jumlah tidak lebih dari 200 ml/hari), dan diet pasca bedah IV (makanan lunak yang dibagi menjadi 3x makan sehari). Tips-tips makanan yang diberikan harus mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat tinggi lain. Bentuk makanan yang diberikan dapat disesuaikan dengan kemampuan individu, menghindari mengonsumsi makanan yang memicu terjadinya efek samping (pedas, asam, panas), serta porsi makanan disesuaikan dengan kebutuhan kalori harian.
