INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

PKRS tentang “Tuberkulosis Jadi Pneumonia Kok Bisa?”

  • By USI_FKp
  • In Ners News
  • Posted 16 November 2023

NERS NEWS - Kegiatan penyuluhan atau edukasi di rumah sakit dengan tema TBC dan Pneumonia yang ditujukan untuk pasien dan keluarga di ruang rawat inap 3A Graha Trimed RSKI sebagai salah satu penugasan kegiatan Profesi Ners Stase Keperawatan Medikal Bedah pada hari Jumat, 13 Oktober 2023 pukul 08.10 – 08.35 WIB. Kegiatan penyuluhan ini diselenggarakan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners (P3N) Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga difasilitatori oleh pembimbing akademik dan pembimbing klinik. Pembimbing akademik yaitu Bapak Candra Panji Asmoro.,S.Kep.,Ns.,M.Kep dan Ns. Ari Kusumandani, S.Kep. selaku pembimbing klinik dengan total perserta yang hadir adalah sebanyak 7 orang dengan jumlah total anggota kelompok yaitu 10 orang. Tujuan dari edukasi ini adalah agar keluarga pasien di IRNA 3A dapat memahami secara mandiri mengenai tuberkulosis dan pneumonia serta komplikasi dari TB Paru adalah bisa menjadi pneumonia.
Pneumonia dan TBC dapat terjadi secara bersamaan atau terjadi secara silih berganti, dan hal ini akan menimbulkan kesulitan tertentu dalam mengidentifikasi kedua
penyakit tersebut. Tuberkulosis adalah penyakit yang dikendalikan oleh respon imunitas dengan melakukan reaksi inflamasi. Bakteri dipindahkan melalui jalan nafas, bakteri yang mencapai permukaan alveolus biasanya lama -lama akan menjadi gumpalan yang lebih besar, setelah berada dalam ruang alveolus, bakteri menyebabkan reaksi peradangan ditandai dengan kadar leukosit (sel darah putih) yang meningkat sehingga akan menyebabkan timbulnya gejala pneumonia akut.
Berhasil tidaknya pengobatan dari pasien penderita Tuberkulosis salah satunya dari support atau dukungan keluarga. Megingat pada pasien TB harus meminum OAT secara teratur dan rutin agar tidak terjadi resisten obat. Dukungan keluarga disini sangat diperlukan untuk menunjang kepatuhan minum AOAT (Obat Antti TB) pada pasien TB agar tidak terjadi komplikasi pneumonia. “TB dan pneumonia sama bahayanya. TB bisa jadi pneumonia, tetapi pneumonia belum tentu TB. Maka dari itu mari kita semua saling menjaga diri dan menerapkan pola hidup sehat agar tidak sampai terkena TB paru” Tambahan dari Ns Ari di akhir sebagai penguatan.
Program penyuluhan ini mendapatkan dukungan dan sambutan yang baik dari kepala ruangan IRNA 3A RSKI Universitas Airlangga. Respon positif terlihat dari antusiasme peserta saat mengikuti acara dan aktif bertanya. Pendidikan kesehatan ini diharapkan dapat diterima keluarga pasien sebagai bahan acuan untuk menerapkan perawatan penderita tuberculosis dan pneumonia. Harapannya keluarga pasien dapat menerapkan cara-cara memberi motivasi untuk meningkatkan kualitas hidup penderita tuberculosis dan pneumonia.

Pin It
Hits 1134

Berita Terbaru