NERS NEWS - Hospitalisasi pada anak dikaitkan dengan suatu kondisi yang krisis pada anak saat dirawat di rumah sakit. Hal ini dikarenakan anak harus dirawat di lingkungan rumah sakit yang merupakan lingkungan yang asing dan baru bagi anak dan keluarga. Banyak anak yang sakit dan dirawat mengalami kecemasan dan ketakutan. Apabila kecemasan dan ketakutan yang dirasakan anak tidak segera ditangani, akan membuat anak melakukan penolakan terhadap tindakan perawatan yang diberikan selama di rumah sakit sehingga berpengaruh terhadap lamanya hari rawat dan dapat memperburuk kondisi anak.
Upaya mengatasi masalah tersebut Kelompok 3 Stase Anak Gelombang 1 RSUD dr. M. Soewandhie Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga melakukan terapi bermain dengan cerita dongeng pada anak usia toddler atau usia 1-3 tahun di Ruang Seruni RSUD dr. M. Soewandhie dengan judul dongeng yaitu “Yuk Kita Biasakan Cuci Tangan”. Tujuan dari terapi bermain ini yaitu diharapkan dapat menurunkan kecemasan dan ketakutan anak ketika dirawat di ruang rawat inap rumah sakit. Terapi bermain dengan cerita dongeng ini juga merupakan salah satu pilihan permainan yang dapat mengasah perkembangan kognitif anak dimana dapat melatih daya serap, pikir, konsentrasi, dan imajinasi anak. Selain itu, dapat membantu perkembangan bahasa anak dalam berkomunikasi. Terapi bermain cerita dongeng ini diselipkan dengan cerita edukasi kesehatan cuci tangan 6 langkah. Dengan demikian, selain anak senang dengan cerita dongeng yang disampaikan, para peserta akan mendapatkan informasi dan pendidikan kesehatan terkait cuci tangan yang dapat meningkatkan pola hidup bersih dan sehat.
Acara terapi bermain dilaksanakan pada hari Jumat, 10 November 2023 pukul 13.00 WIB di Ruang Seruni RSUD dr. M. Soewandhie yang dihadiri oleh 5 anak usia toddler dan keluarganya yang dirawat di Ruang Seruni. Kegiatan terapi bermain ini dilakukan oleh Mahasiswa Praktik Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang didampingi oleh pembimbing klinik yaitu Maya Cristia, S.Kep., Ns. Acara terapi bermain dimulai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan terapi bermain yang dilaksanakan. Dalam rangkaian acara terapi bermain dengan cerita dongeng disisipkan edukasi terkait cuci tangan 6 langkah serta praktik langsung cara cuci tangan 6 langkah yang diikuti oleh peserta. Selain itu, media yang digunakan terapi bermain cerita dongeng yaitu boneka tangan yang menjadikan anak tertarik dan fokus terhadap cerita dongeng yang disampaikan serta suasana tidak membosankan bagi anak. Rangkaian acara terapi bermain dengan cerita dongeng berjalan dengan baik dan peserta mengikuti rangkaian acara dari awal hingga akhir. Anak-anak tampak senang, mendengarkan cerita dongeng dengan baik, dan mengikuti praktik cuci tangan 6 langkah bersama-sama. Setelah diberikan terapi bermain cerita dongeng dengan judul dongeng “Yuk Biasakan Cuci Tangan”, selain sebagai terapi bermain, para peserta juga dapat mempraktikan cara cuci tangan yang benar, kapan harus melakukan cuci tangan, serta menjelaskan mengapa harus melakukan cuci tangan (Febrina Ayu Indraswari, Angkatan 2019).
