NERS NEWS - Sabtu, 6 Juli 2019, rombongan Exchange Keperawatan Unair berkesempatan untuk mengunjungi kota Nagasaki di Jepang. Perjalanan ditempuh dengan menaiki kereta Limited Express Intercity Around The Kyushu dengan tarif 5000 yen (± Rp665.000,00) untuk biaya kereta pulang-pergi. Perjalanan untuk sampai di Nagasaki sendiri ditempuh dalam waktu ±1,5 jam. Nagasaki memiliki banyak tempat yang seru untuk dikunjungi, kota ini ramai dengan para wisatawan termasuk kami. Kali ini, kami berkesempatan mengunjungi banyak tempat salah satunya adalah Nagasaki Peace Park.
Nagasaki Peace Park berlokasi di kaki bukit yang posisinya tak bergitu jauh dari pusat ledakan bom atom (alias hypocenter). Selesai dibangun pada tahun 1955, tempat ini merupakan salah satu tempat yang sengaja dibangun untuk mengenang peristiwa jatuhnya bom atom Nagasaki. Nagasaki Peace Park ini lalu menjadi pusat pelaksaaan segala upacara dan kegiatan yang bertujuan untuk mengenang peristiwa bom atom tersebut, maupun untuk mendeklarasikan berbagai seruan perdamaian.
Menilik kembali kepada sejarah dan apa yang terjadi di masa lampau, pada tanggal 9 Agustus 1945, A.S. menjatuhkan bom plutonium jenis implosi (Fat Man) di Nagasaki yang menewaskan 39.000–80.000 penduduk di Nagasaki, kurang lebih separuh korban di setiap kota tewas pada hari pertama. Korban yang selamat tak bisa bertahan hidup lama, banyak orang yang tewas karena efek luka bakar, penyakit radiasi, dan cedera lain disertai sakit dan kekurangan gizi.
Salah satu patung yang ada di Nagasaki Peace Park (foto tertera) menjadi salah satu fasilitas ikonik di Nagasaki Peace Park. Selain tingginya yang mencapai 9,7 meter, patung ini dibangun oleh Seibou Kitamura dengan memasukkan beberapa filosofi penting. Secara keseluruhan, patung ini dibuat dengan tujuan untuk menggambarkan cinta kasih Budha, sekaligus merepresentasikan harapan penduduk Nagasaki akan perdamaian. Setiap pelaksanaan acara peringatan bom atom Nagasaki biasanya dilakukan di depan patung ini.
Penulis: Nurul Khosnul Q
