NERS NEWS-Penyakit diabetes mellitus atau dimasyarakat dikenal dengan istilah ‘kencing manis’ masih menjadi penyakit tidak menular yang paling sering diderita dan menempati urutan ketiga di Indonesia setelah penyakit stroke dan jantung. Dikutip dari data International Diabetes Federation (IDF) prevalensi diabetes mellitus global pada tahun 2019 diperkirakan 9,3% (463 juta orang), naik menjadi 10,2% (578 juta) pada tahun 2030 dan 10,9% (700 juta) pada tahun 2045. Dilansir berdasarkan data dari Riskesdes 2013-2018, prevalensi penyandang diabetes mellitus di Indonesia mengalami peningkatan dari 6,9% menjadi 8,5%.
Ketika seseorang makan, tubuh akan mengubah karbohidrat menjadi gula (glukosa). Suatu hormon yang bertugas untuk mengatur gula di tubuh yang diproduksi di pankreas yaitu hormon insulin akan mengirimkan sinyal kepada sel tubuh untuk menyerap gula menjadi energi untuk aktivitas sehari-hari. Diabetes mellitus merupakan suatu kondisi dimana hormon insulin di dalam tubuh tidak dihasilkan atau tidak dapat bekerja dengan baik sehingga berakibat pada menumpuknya gula di dalam darah. Dalam kondisi normal, kadar gula darah puasa orang dewasa adalah125 mg/dl, maka dikatakan mengidap penyakit diabetes.
Keberhasilan upaya pengendalian diabetes mellitus bergantung terhadap kepatuhan pola makan dan diet pasien sehari-hari untuk meminimalisir serta mencegah komplikasi. Sebenarnya prinsip pengaturan pola diet bagi pasien diabetes tidak jauh berbeda dengan masyarakat umum. Pasien dengan diabetes mellitus harus menerapkan kepatuhan pola makan yang teratur terkait dengan jenis, jumlah, dan jam makanan.
Salah satu upaya dalam pengendalian diabetes mellitus adalah dengan pencegahan primer yang dapat direalisasikan melalui pendidikan kesehatan mengenai diet pada diabetes serta dampak penyakit. Hal ini mendorong Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga untuk mengadakan program Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) yang berlokasi di Rumah Sakit Universitas Airlangga, Surabaya dengan tema “Diet pada Pasien Diabetes Mellitus”. Penyuluhan ini dilakukan dengan harapan dapat menambah wawasan kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya penerapan diet yang teratur terutama pada pasien yang telah menjalani terapi penggunaan obat pengontrol gula darah atau insulin. Kegiatan ini dilakukan di Poli Geriatri Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya melalui metode ceramah interaktif dan dihadiri oleh para peserta yang merupakan pasien dan keluarga.
“Penyuluhan ini bagus sekali mengingat banyak pasien diabetes disini yang masih belum tahu terkait pengaturan diet untuk pasien diabetes yang ternyata bisa dikendalikan lewat 3J yaitu jenis, jumlah dan jam pemberian diet,” jawab Suryati selaku salah satu wali pasien penderita diabetes saat ditanya mengenai kesan setelah penyuluhan dilakukan.
Pengaturan diet pada pasien diabetes mellitus merupakan salah satu langkah preventif sebagai upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi dan perburukan kondiri lebih lanjut. Pengaturan kepatuhan diet atau pola makan sehari-hari pada pasien diabetes mellitus menjadi salah satu kunci keberhasilan proses pengendalian diabetes mellitus. Hal ini dikarenakan jumlah kadar glukosa darah dalam tubuh berkaitan erat dengan konsumsi makanan yang masuk ke dalam tubuh seseorang.
Program ini mendapatkan umpan balik yang positif baik dari instansi terkait di Poli Geriatri Rumah Sakit Universitas Airlangga maupun dari para peserta yang secara aktif bertanya serta membagikan pengalamannya dalam penyuluhan ini. Program Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) diharapkan dapat menjadi sarana yang tepat guna memberikan edukasi kepada penderita dan keluarga pasien diabetes mellitus agar tahu dan mau untuk mulai mengubah dan meningkatkan kepatuhan pengelolaan diet yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis : Irena Nazwa Humairoh
Editor : Salwa Az Zahra (Airlangga Nursing Journalist)
