NERS NEWS-Masalah kesehatan jiwa telah menjadi masalah di kehidupan bermasyarakat ditingkat global maupun nasional. World Health Organization menyatakan sekitar 24 juta orang atau 1 dari 300 orang (0,32%) di seluruh dunia mengalami skizofrenia. Penderita skizofrenia biasanya terlihat apatis, tidak mempunyai hasrat, dan dapat mengalami gangguan dalam pikiran yang dapat mengarah ke delusi dan halusinasi.
Pengobatan sangat penting bagi Pasien skizofrenia untuk mengurangi dan mengendalikan gejala-gejala yang muncul. Farmakoterapi yang paling sering digunakan untuk pengobatan skizofrenia adalah penggunaan obat-obat antipsikotik yang berfungsi untuk menurunkan gejala psikotik florid seperti gangguan berpikir, halusinasi, dan delusi serta mencegah kekambuhan pada pasien skiofrenia. Namun manfaat dari obat antipsikotik tidak dapat bekerja maksimal apabila penderita tidak patuh dalam minum obat.
Kepatuhan minum obat merupakan hal utama yang bepengaruh pada keberhasilan pengobatan dan kesembuhan pada pasien skizofrenia, dampak yang terjadi apabila pasien skizofrenia berhenti/tidak rutin mengkonsumsi obat akan menimbulkan kekambuhan dari penyakit yang dimiliki.
Pada hari Jumat (10/11/2023) Kelompok 2 Stase jiwa Profesi Ners A19 melakukan penyuluhan kesehatan terkait pentingnya kepatuhan minum obat di Ruang Kenari Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Pada penyuluhan ini, responden adalah pasien yang mendiami ruang Kenari. Kami menekankan kepada pasien untuk senantiasa rutin meminum obat untuk mencegah kekambuhan penyakit yang sudah sembuh, dan memberikan materi terkait jenis obat, manfaat meminum obat, dan prinsip pemberian obat agar pasien lebih mengerti tentang obat yang dikonsumsi.
Daffa selaku perwakilan kelompok mengatakan pasien sebaiknya memahami pentingnya rutin meminum obat untuk menjaga dari kekambuhan penyakit dan lebih mengerti tentang obat yang dikonsumsi. “Kepatuhan minum obat sangatlah penting untuk pasien, khususnya untuk mencegah adanya kekambuhan dari penyakit yang sudah sembuh. Pasien pun juga harus mengetahui obat yang dikonsumsi, khususnya untuk mengetahui manfaat dan efek samping dari obatnya.”Ujarnya.
Dengan media berupa poster, kelompok berhasil memberikan materi dengan baik. Beberapa pasien dengan antusias bertanya terkait materi yang telah diberikan, dan kelompok berhasil memberikan jawaban yang memuaskan pasien. Diharapkan dengan materi yang diberikan dapat berdampak positif terhadap responden untuk menerapkan materi dan senantiasa patuh serta mengetahui pentingnya meminum obat.
Penulis : Teuku Muhammad Hanif Daffa Naufal
Editor : Salwa Az Zahra (Airlangga Nursing Journalist)
