INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Waspada PPOK: Radang Kronis Saluran Nafas yang Bersifat Permanen dan Progresif

  • By Anindya Putri Ravina
  • In Ners News
  • Posted 29 November 2023

NERS NEWS - Salah satu upaya yang dilakukan dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien adalah PKRS (Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit). Tujuannya adalah agar pasien dan keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi berbagai masalah kesehatan yang dialami. Pada tanggal 12 Oktober 2023, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners (P3N) Kelompok 9 Stase Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga telah melaksanakan kegiatan PKRS. Kegiatan tersebut telah terlaksana dengan baik di ruang IRNA 6 RSUA UNAIR dengan mengusung tema Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK). Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) adalah istilah yang digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang menyerang paru-paru untuk jangka panjang.

World Health Organization (WHO) dalam Global Status of Non-communicable Diseases tahun 2010 mengategorikan PPOK ke dalam empat besar penyakit tidak menular yang memiliki angka kematian yang tinggi setelah penyakit kardiovaskular, keganasan dan diabetes. Oleh karena itu, kelompok merasa penting untuk memberikan informasi yang akurat dan jelas mengenai penyakit ini serta cara pencegahan dan pengobatannya.

Mahasiswa dalam kegiatan PKRS ini memberikan penyuluhan kesehatan mengenai PPOK untuk mencegah terjadinya penyakit ini. Berikut merupakan informasi yang telah disampaikan dalam penyuluhan kesehatan rumah sakit mengenai PPOK:

● Penyebab: PPOK dapat disebabkan oleh merokok, paparan polusi udara, faktor genetik, dan usia.

●  Gejala: Gejala PPOK meliputi sesak napas, batuk, dan produksi dahak.

●  Pemeriksaan: spirometry, Analisa gas darah, foto thoraks, elektrokardiografi.

●Pencegahan: Pencegahan PPOK dapat dilakukan dengan berhenti merokok atau menghindari asap rokok, menghindari paparan polutan udara, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, dan menjaga pola makan yang sehat.

● Pengobatan: Pengobatan PPOK meliputi penggunaan obat-obatan, terapi oksigen, nutrisi, berhenti merokok dan terapi fisik.

Tidak hanya penyampaian materi, keluarga pasien juga diajak untuk berdiskusi terkait pertanyaan, pencegahan, dan kendala dalam penanganan pasien PPOK. Keluarga pasien terlihat sangat antusias dan aktif. Adapun beberapa hal yang didiskusikan dalam kesempatan ini adalah bagaimana cara menghindari terjadinya PPOK pada kawasan industri serta bagaimana cara mengontrol PPOK agar tidak semakin parah perkembangannya. Kegiatan diskusi ini berjalan dengan lancar dan akhir acara ditutup dengan close statement dari penanggung jawab PKRS yakni Ns. Ali. Secara keseluruhan, acara penyuluhan terlaksana dengan baik dan sasaran dapat memahami terkait informasi yang telah diberikan.

Penulis: Putri Chamidatuzzuriya (Angkatan 2019)
Editor: Rifdayanti M. Amalia (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 299

Berita Terbaru