NERS NEWS - Halusinasi merupakan suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan dan perilaku aneh yang menggangu. Halusinasi merupakan satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami perubahan persepsi sensori, seperti merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan, penciuman (Yusuf, et all, 2015). Klien merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada, selain itu, perubahan persepsi sensori tentang suatu objek, gambaran, pikiran yang sering terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar meliputi semua system penginderaan, pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan, atau pengecapan (Keliat et all, 2012). Menurut World Health Organization (WHO, 2018). Angka kejadian gangguan mental kronis dan parah yang menyerang lebih dari 221 jiwa dan secara umum terdapat lebih dari 23 juta jiwa di seluruh dunia. Lebih dari 50% orang dengan skizofrenia yang tidak diobati tinggal dinegara berpenghasilan rendah dan menengah. Berdasarkan data kemenkes, prevalensi gangguan jiwa di Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 1,7/mil dan mengalami peningkatan pada tahun 2018 menjadi 7/mil.
Upaya yang digunakan untuk klien dengan halusinasi yaitu membantu mengenali dengan cara melakukan diskusi dengan klien tentang halusinasinya (apa yang didengar/dilihat), waktu terjadi halusinasi, frekuensi halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul dan respon klien saat halusinasi muncul. Untuk dapat mengontrol halusinasi klien, dapat mengendalikan halusinasi ketika halusinasi muncul, penerapan ini dapat menjadi jadwal kegiatan sehari-hari yang dapat diterapkan ke klien yang bertujuan untuk mengurangi masalah halusinasi yang dialami klien.
Oleh karena itu, kelompok 1, Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga melakukan Terapi aktivitas kelompok (TAK) yang bertujuan agar pasien mengenal halusinasinya, pasien mengenal waktu terjadinya halusinasi, pasien mengenal terjadinya halusinasi, pasien mengenal perasaannya pada saat terjadinya halusinasi. Kegiatan TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) Sakit Jiwa Menur Surabaya dimulai dengan membantu klien mengenali tentang halusinasinya (apa yang didengar/dilihat), waktu terjadi halusinasi, frekuensi halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul dan respon klien saat halusinasi muncul. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 03 November 2023 pukul 14.00 WIB di Ruang Anggrek RS Jiwa Menur Surabaya yang dihadiri oleh 6 pasien dengan halusinasi. Mekanisme terapi yaitu pemutaran musik dengan speaker dan mengedarkan bola. Ketika musik berhenti, klien yang memegang bola di arahkan untuk maju ke tengah. Selanjutnya pasien diarahkan untuk menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Setelah itu, beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik. Selain itu pasien diajarkan cara untuk menghardik halusinasi, mengontrol halusinasi dengan membuat jadwal kegiatan, mencegah halusinasi dengan bercakap cakap serta mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
Penulis : Iswatul Saldina
Editor: Rifdayanti M. Amalia (Airlangga Nursing Journalist)
