INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Project Based Learning : Mahasiswa Fakultas Keperawatan Adakan Penyuluhan dengan Mengusung Tema "ASEP" di Perumahan Gunung Sari Surabaya

  • By Salwa Az Zahra
  • In Ners News
  • Posted 26 December 2023

NERS NEWS - Serumen atau kotoran telinga merupakan gabungan sekret dari beberapa kelenjar, partikel debu yang masuk ke dalam liang telinga, dan deskuamasi sel epitel kulit yang terkelupas. Telinga memproduksi serumen yang berfungsi untuk membersihkan, melindungi, dan melumasi saluran pendengaran. Produksi serumen merupakan proses yang normal dan terjadi secara alami oleh manusia, serta normalnya serumen bisa keluar dengan sendirinya saat seseorang sedang tidur dengan posisi miring, mengunyah makanan, ataupun saat mandi. Namun jika produksi dari serumen tersebut berlebih, pengeluaran serumen tidak maksimal, terlebih lagi jika tidak dibersihkan, atau kebiasaan membersihkan yang salah, maka serumen tersebut akan menumpuk di telinga.

Penumpukan serumen atau serumen prop merupakan suatu kondisi ketika kotoran telinga menumpuk dan menjadi padat. Serumen prop terjadi pada 6% populasi umum, sebanyak 10% memengaruhi anak-anak dan 30% adalah orang dewasa serta mengalami gangguan kognitif. Seseorang yang mengalami serumen prop biasanya mengeluh rasa tidak nyaman pada telinga, seperti telinga tersumbat, kesulitan mendengar, telinga berdengung, nyeri, dan gatal. Ada salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut seperti membersihkan serumen secara manual dengan alat instrumen, cara tersebut seringkali dilakukan orang dewasa dan biasanya mereka menggunakan alat instrumen yang tidak disarankan seperti menggunakan cotton bud. Penggunaan cotton bud justru membuat serumen semakin masuk lebih dalam ke telinga, sehingga jika sudah semakin masuk serumen tersebut tidak dapat dikeluarkan kembali.

Dengan adanya hal tersebut memperlihatkan bahwa kurangnya informasi mengenai penatalaksanaan serumen prop yang benar. Hal tersebut didukung dengan masih ada orang dewasa yang menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga. Untuk itu kami dari kelompok 1 kelas A3 angkatan 2021 melakukan penyuluhan kepada masyarakat orang dewasa dengan tujuan agar masyarakat dapat lebih memahami mengenai serumen prop dan penatalaksanaan yang benar.

Pelaksanaan, Hasil, dan Dampak Kegiatan

Kelompok 1 kelas A3 angkatan 2021 melaksanakan penyuluhan dengan nama kegiatan ASEP "Atasi Serumen Prop" Yang telah dilakukan bertepatan pada hari Ibu yaitu Jum'at, 22 Desember 2023. Kegiatan dilaksanakan di Perumahan Gunung Sari Indah RW 09, Kecamatan Kedurus, Kelurahan Karang Pilang, Surabaya. Peserta yang mengikuti ialah orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan sebanyak 29 orang.

Kegiatan penyuluhan meliputi registrasi yang dibarengi dengan pemeriksaan fisik pendengaran (rinne dan weber), pembukaan, pengisian pre-test, pemaparan materi mengenai serumen prop dan penatalaksanaannya, sesi tanya jawab, pengisian post-test, games, dan ditutup dengan dokumentasi bersama.

Peserta yang mengikuti penyuluhan sangat interaktif, baik saat mendengarkan pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan games. Saat pemaparan materi peserta diberi leaflet yang berisi materi mengenai serumen prop, pemberian leaflet ini bertujuan supaya materi dapat dibawa pulang oleh peserta dan bisa dibaca kembali oleh peserta dan keluarganya.

Kegiatan ASEP berjalan dengan lancar meskipun ada beberapa kendala saat persiapan kegiatan. Peserta mengikuti kegiatan hingga selesai, antusias dan aktif bertanya. Beberapa diantara peserta yang hadir mengajak anak dan suaminya untuk mengikuti kegiatan penyuluhan ASEP.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan penyuluhan ini adalah adanya peningkatan informasi orang dewasa mengenai serumen prop, terutama dalam konteks penatalaksanaan serumen prop yang benar sesuai dengan anjuran dokter. Dengan adanya kegiatan tersebut juga diharapkan peserta tidak mengabaikan keluhan apapun yang dirasakan pada telinganya.

Meskipun kegiatan berlangsung dengan baik, beberapa hambatan dihadapi selama pelaksanaan, seperti lokasi kegiatan yang tidak kunjung ditetapkan, panitia time keeper yang tidak pada posisinya, jadwal kegiatan yang mundur karena adanya kegiatan fakultas. Rencana perbaikan diusulkan, seperti meningkatkan koordinasi antar panitia dan beberapa dosen yang bersangkutan.

Dengan demikian, ASEP telah berhasil mencapai tujuan utamanya dalam memberikan pemahaman kepada orang dewasa mengenai serumen prop. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menciptakan dampak positif dalam penatalaksanaan serumen yang benar.

 

Penulis : Novi Nur Inayah
Editor : Salwa Az Zahra (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 269

Berita Terbaru