INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

PKRS IRNA 6 RSUA: Ayo Kenali Leptospirosis

  • By Alina Ramadani
  • In Ners News
  • Posted 24 April 2024

NERS NEWS – Tim Mahasiswa Praktik Profesi Pendidikan Ners Stase Keperawatan Medikal Bedah Kelompok 2 Angkatan B25 telah melaksanakan kegiatan Promosi Kesehatan (PKRS) di Instalasi Rawat Inap 6 Rumah Sakit Universitas Airlangga pada hari Jumat, 05 April 2024 yang dimulai pada jam 10.00 WIB dengan topik "Ayo Kenali Leptospirosis". Sejak awal pekan, persiapan kegiatan telah dilakukan untuk memastikan kelancaran acara dan penyampaian informasi yang bermanfaat. Tim pelaksana yang terdiri dari mahasiswa Profesi Ners yang membuat acara ini dengan didampingi oleh dua orang pembimbing yaitu Ika Nur Pratiwi, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku pembimbing akademik dan Rahmatul Fitri, S.Kep.Ns.,M.Kep selaku pembimbing klinik.

PKRS (Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit) merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan oleh Mahasiswa Profesi Ners untuk memenuhi kompetensi sebagai Ners. Topik yang diangkat pada PKRS saat ini yaitu “Ayo Kenali Leptospirosis” dimana curah hujan yang masih tinggi di daerah Jawa Timur meningkatkan risiko terjadinya penyakit leptospirosis. Maka dari itu, kami dari kelompok 2 Profesi Ners Angkatan B25 merasa perlu untuk melakukan penyuluhan terkait leptospirosis pada pasien dan keluarga pasien di Instalasi Rawat Inap 6 Rumah Sakit Universitas Airlangga.

Kegiatan PKRS dilaksanakan dengan memberikan materi yang berkaitan dengan penyakit leptospirosis dengan menggunakan media leaflet dan poster yang menjelaskan tentang cara penularan leptospirosis yaitu kontak langsung antara kulit dengan urine hewan pembawa bakteri Leptospira seperti tikus, anjing dan sapi. Kontak antara kulit dengan air dan tanah yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri Leptospira, mengonsumsi makanan yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri penyebab leptospirosis dan gejala leptospirosis pada kebanyakan penderita muncul 2 hari sampai 4 minggu setelah terinfeksi bakteri Leptospira. Gejala yang muncul yaitu: demam, sakit kepala, mual, muntah, dan tidak nafsu makan, diare, mata merah dan kulit menguning, nyeri otot, sakit perut, serta bintik-bintik merah pada kulit yang tidak hilang saat ditekan.

Selama proses penyuluhan audience sangat antusias dengan memperhatikan saat materi penyuluhan diberikan. Hal ini karena suatu kondisi yang sangat umum di masyarakat. Pada sesi diskusi terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan. Empat pertanyaan dari audience yakni “Apa yang membedakan leptospirosis dengan gabagen?”, “Kaki saya keluar darah dan bengkak apakah ada hubungannya dengan leptospirosis?”, “Mertua saya memiliki tanda-tanda leptospirosis apakah ada kemungkinan terinfeksi bakteri leptospirosis?”, “Kencing tikus ini kan banyak terdapat di lingkungan sekitar kami, terutama kampung-kampung. Apakah penyakit ini baru muncul akhir-akhir ini atau sudah dari dulu? Apakah sudah ada vaksinnya?”. Setelah dilakukan sesi tanya jawab, PKRS ini dilanjutkan dengan validasi dan evaluasi singkat terkait materi yang telah disampaikan. Secara keseluruhan acara pendidikan kesehatan rumah sakit (PKRS) dapat terlaksana dengan baik dan sasaran dapat memahami informasi yang telah disampaikan. Kegiatan penutup PKRS ini adalah mahasiswa profesi Ners mengajarkan cara mencuci tangan kepada audience sebagai salah satu cara perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah terjadinya penyakit leptospirosis.

Harapannya dengan dilakukan PKRS ini adalah “Semoga dengan kegiatan PKRS masyarakat menjadi lebih memahami tentang penyakit leptospirosis dan melakukan pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit leptospirosis,” harapan Bapak Joni Praing selaku anggota kelompok 2.

 

Penulis : Adelinda Florida Thein
Editor : Alina Ramadani (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 308

Berita Terbaru