NERS NEWS – Kecelakaan lalu lintas, cedera saat berolahraga, terjatuh, dan berbagai faktor lain banyak menyebabkan anak-anak hingga orang dewasa bahkan lansia mengalami patah tulang atau fraktur. Pada berbagai kondisi fraktur dibutuhkan tindakan operasi pemasangan implan untuk memaksimalkan dan mempercepat proses penyembuhan tulang. Pasien dengan post operasi fraktur, pasien stroke, serta pasien dengan tirah baring lama memerlukan latihan gerak pada sendi dan otot untuk mencegah terjadinya kekakuan sendi.
Menanggapi kebutuhan akan latihan pergerakkan sendi pada berbagai kondisi penyakit, mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga angkatan 2024 pada hari Jumat, 16 Agustus 2024 memberikan edukasi kepada pasien beserta keluarga di ruang rawat inap lantai 3 Rumah Sakit Universitas Airlangga mengenai latihan gerak ROM dengan judul “Bergerak Kembali dengan Latihan ROM Pasif”.
ROM (Range of Motion) merupakan suatu gerakan yang dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi. Latihan ROM dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki kemampuan menggerakkan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa dan tonus otot sehingga dapat mencegah kelainan bentuk dan kekakuan pada anggota gerak tubuh.
Peserta edukasi yang berasal dari pasien dan keluarga tampak antusias untuk mendengarkan materi yang diberikan. Adanya media edukasi poster dan leaflet yang dibagikan kepada masing-masing peserta juga memudahkan peserta edukasi dalam memahami dan mengingat materi yang diajarkan. Di akhir kegiatan, mahasiswa beserta peserta edukasi mempraktikkan latihan ROM pasif bersama-sama. Mahasiswa berharap agar edukasi yang telah dibagikan dapat bermanfaat dan dipraktikkan kepada pasien maupun anggota keluarga pasien lainnya.
Penulis : Kelompok 2 PKD Pendidikan Profesi Keperawatan Unair
Editor : Alina Ramadani (Airlangga Nursing Journalist)
