INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Kampung Pelangi Kendangsari Luar Biasa

×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 734

NERS NEWS – Kegiatan Pengabdian masyarakat oleh mahasiswa Magister XII (M-XII) Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga telah dilaksanakan pada Minggu pagi (20/10/2019) di Balai RT, jalan Berbek Industri Kelurahan Kendangsari gang XIV (Kampung Pelangi) Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya, Jawa Timur. Kampung Pelangi ini merupakan desa binaan dari dosen FKp yaitu Bu Elida Ulfiana, S.Kep., Ns., M.Kep. Pengabdian Masyarakat tersebut bertema Pengolahan dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dalam Menjaga Kesehatan.

Dengan mengangkat jargon “Kampung Pelangi Kendangsari Luar Biasa”, Pengmas Kampung Pelangi yang diadakan sejak tahun 2017 ini berjalan dengan lancar. Beberapa kegiatan dalam  pengmas ini adalah presentasi tentang manfaat dan cara mengolah TOGA; demo pembuatan jamu Kunyit Asem, Beras Kencur, dan Wedang Uwuh; lalu penanaman TOGA. Dalam sambutan ketua pelaksana pengmas, Nur Sayyid Jalaludin Rumi, S.Kep., Ns. berharap bahwa pengmas ini dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan dapat meningkatkan kemandirian warga untuk berwirausaha.

“Dengan adanya pengmas ini, diharapkan warga dapat mengolah TOGA secara mandiri dan dapat dijadikan peluang bisnis untuk pemasukan desa” ujarnya.

Sementara itu, Bu Elida Ulfiana, S.Kep.,Ns., M.Kep. yang juga menjadi dosen pembimbing dalam acara pengmas tersebut, mengajak warga untuk selalu hidup sehat. dengan cara mengolah TOGA menjadi jamu tradisional.

“TOGA tidak hanya digunakan atau dikonsumsi saat sakit, namun saat sehat juga perlu, karena mencegah lebih baik daripada mengobati” ujarnya.

“Tidak ada alasan untuk tidak membuat jamu, jamu sangat penting untuk dilestarikan, karena jamu merupakan minuman tradisional khas Indonesia yang perlu kita lestarikan” imbuhnya.

Kemudian, adapun kegiatan lain dalam pengmas ini adalah penyerahan vandel secara simbolis oleh perwakilan kelurahan kepada bu Elida, dan penyerahan bibit TOGA oleh mas Sayyid kepada pak Suliyono selaku ketua RT III RW IV.

Perlu diketahui bahwa, bibit TOGA tersebut diperoleh dari daerah Dinas Pertanian Solo, Jawa Tengah.

“Mas Ricard selaku mahasiswa M-XII memperoleh bibit yang sangat istimewa, karena bibit tersebut diperoleh dari Solo, namun kami tidak bisa membeli bibit yang banyak dikarenakan bebarengan dengan institusi lain, sehingga Dinas Pertanian Solo hanya memberikan beberapa TOGA” ujar mas Sayyid.

Selanjutnya, acara ini ditutup dengan penanaman TOGA, cek kesehatan gratis, dan ramah tamah.

Berkat binaan bu Elida, desa ini telah memproduksi kerajinan berupa sarung bantal yang telah dijual untuk pemasukan desa dan juga terdapat bank sampah untuk mengatasi permasalahan sampah di desa yang padat penduduk ini.

“Kami sangat senang dan berterimakasih kepada bu Elida dan mahasiswa Fakultas Keperawatan UNAIR, karena dengan adanya binaan dan pengmas ini, desa kami menjadi desa yang terawat, kemudian warganya pun menjadi produktif dan aktif” ujar pak Suliyono.

Penulis: Airlangga Nursing Journalist (ANJ)

Pin It
Hits 1618

Berita Terbaru