INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Program Innovation in Caring bertema “Pengembangan Clinical Pathway (CP) Diabetes Melitus (DM) Terintegrasi”

×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 734

NERS NEWS - Mahasiswa program Doktor Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga sedang menjalankan tugas Innovation Project. Mereka dibagi menjadi 3 kelompok yaitu Manajemen (dibimbing Prof. Nur di Cendana), Komunitas (dibimbing bu Yuni di Puskesmas Klampis), KMB (dibimbing bu Ninuk dan pak Abu di ruang Pandan Wangi).

Focus Group Discussion (FGD) mahasiswa Program Doktor Kelompok Klinik Pandan Wangi yang melibatkan multiprofesi telah dilaksanakan pada Jum’at siang (18/10/2019). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Komite Mutu RSUD Dr. Soetomo Surabaya ini merupakan bagian dari program innovation in caring yang diangkat dengan tema “Pengembangan Clinical Pathway (CP) Diabetes Melitus (DM) Terintegrasi”.

Menjadi sebuah momen yang sangat dinantikan oleh pihak rumah sakit, FGD ini telah mendatangkan berbagai komponen profesi yang terlibat dalam pelayanan pasien. FGD ini dihadiri oleh Dr. Sony Wibisono, dr., Sp.PD-KEMD., FINASIM sebagai perwakilan dari SMF Penyakit Dalam Divisi Endokrin dan Dr. Erwin Astha, Triyono, Sp.PD., KPTI., FINASIM sebagai Kepala Bidang Diklat RSUD Dr. Soetomo sekaligus yang bertindak memandegani CP dan PPK di RSUD Dr. Soetomo.

Selain itu, FGD juga dihadiri perwakilan dari profesi keperawatan, farmasi, dan gizi. Profesi keperawatan dihadiri oleh Kasi Pengembangan Mutu Keperawatan, Bapak Adi Sukrisno, S.Kep., Ns., Ketua Komite Keperawatan, Ibu Jajuk Retnowati, S.Kep., Ns., M.Kep., Manajer Pelayanan Pasien IRNA Medik Area A, Ibu Endang Pantjarwati, S.Kep., Ns., dan Kepala Ruang Pandan Wangi, Ibu Sri Rahayu, S.Kep., Ns., sebagai perwakilan dari ruang yang akan dilakukan pilot project.

“Ini adalah awal yang baik dan ternyata memang membutuhkan keterlibatan semua profesi. Harapannya akan dihasilkan CP yang dapat menggaransi bahwa semua kompetensi akan dinilai, dan yang penting adalah mampu terlaksana.” ujar Dr. Erwin Astha Triyono mengawali sesi diskusi.

Diskusi yang berlangsung selama kurang lebih dua jam ini berlangsung seru. Masing-masing profesi mengutarakan pendapatnya untuk menyempurnakan draft CP yang telah disusun oleh kelompok.

“Di Soetomo, DM pasti dengan komorbid, penyebab mereka masuk itulah yang perlu diperhatikan. Misalnya, hipoglikemi, edema paru, CKD, dan lain-lain. Maka perlu disusun DM dengan komorbidnya.” masukan Dr. Sony Wibisono.

“PAK DM di Soetomo sedang dalam proses penyusunan dan perlengkapan, hanya masih umum, belum menyentuh komorbid. Terkait CP yang disusun, perlu ada perbaikan redaksional dan tersusun berurutan. Misalnya penggunaan kata perawat primer.” Bu Endang Pantjarwati menambahkan.

Selanjutnya, acara ini ditutup dengan kesimpulan perlunya tidak lanjut sesuai profesi masing-masing dengan judul CP Diabetes Melitus dan indikator penilaian kecepatan regulasi gula darah.

Ibu Dr. Ninuk Dian Kurniawati, S.Kep., Ns., MANP dan Bapak Dr. Abu Bakar, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.MB, selaku pembimbing kelompok juga memberikan masukan agar CP DM nantinya lebih disederhanakan dan perlu ada kesepakatan “siapa yang melakukan apa” pada kegiatan yang terdapat overlapping dengan profesi lain.

Kemudian, pada tanggal 3-16 November 2019, mahasiswa program doktor tersebut bertolak ke Malaysia untuk melihat relevansi project inovasi mereka di level regional ASEAN, pembuatan project ini masing-masing kelompok mendapat dua orang pembimbing kecuali kelompok CP 3,karena pembimbing mereka dari University of Malaya. Mereka juga akan diuji materi oleh examiner dari UMMC Malaysia dimana penguji tersebut diluar pembimbing.

Setelah dari University of Malaya, mahasiswa akan memantapkan CP, mengurus izin penerapan, mendampingi Rumah Sakit selama 6 bulan untuk pelaksanaan CP, dan melakukan evaluasi (riset quasi).

“Harapannya, nanti semua profesional pemberi asuhan akan memiliki satu panduan terintegrasi dalam merawat pasien.” ujar bu Ninuk.

Penulis: Fanni Okviasanti, Hafna Ilmy Muhalla, Indah Wulandari, dan ANJ (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 1582

Berita Terbaru