NERS NEWS – Dalam memperingati Hari Pahlawan 2019, UNAIR mengadakan upacara bendera pada Minggu pagi (10/11/2019) di depan Kantor Manajemen Kampus C Universitas Airlangga. Upacara tersebut dihadiri oleh Rektor dan jajarannya, Pimpinan Fakultas, Dosen, Tenaga Kependidikan, dan seluruh mahasiswa UNAIR.
Dengan mengenakan pakaian ala pejuang zaman dahulu, seluruh Civitas Akademika Universitas Airlangga mengikuti upacara dengan khidmat.
Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., CMA., selaku Pembina dalam acara tersebut mengatakan bahwa untuk menjadi pahlawan itu mudah.
“Menjadi pahlawan itu mudah, tidak perlu dengan harta berlimpah, tidak perlu bedil, sebuah tongkat, apalagi rudal penjelajah. Dengan kaos oblong, celana longgar, dan sarung pun bisa menjadi pahlawan” ungkap Prof.Nasih.
Rektor juga memberi apresiasi kepada dosen berprestasi dan kostum pejuang terunik. Peraih penghargaan kostum pejuang terunik adalah Aplonia Nenobais mahasiswa Magister Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.
“Saya bangga dan bahagia menggunakan tenun dan kebaya ini dalam rangka memperingati hari pahlawan. Karena ada info jika dalam upacara tersebut dresscodenya putih dan hitam. Kemudian, saya berpikir bahwa Indonesia itu beragam, jadi bagaimana jika saya menampilkan sesuatu yang beragam itu dari daerah saya yaitu dari Nusa Tenggara Timur (NTT)” ungkap ibu Aplonia.
Setelah upacara, dilangsungkan prosesi Tasyakuran Dies Natalis ke-65 UNAIR yang dihadiri oleh seluruh pimpinan fakultas. Para pimpinan Fakultas Keperawatan (FKp) seperti Bapak Dekan Prof. Nursalam, M.Nurs (Hons), Wakil Dekan I Dr. Kusnanto, S.Kp, M.Kes. Wakil Dekan II Eka Mishbahatul Mar’ah Has, S.Kep, Ns., M.Kep, dan Wakil Dekan III Dr. Ah. Yusuf S, S.Kp., M.Kes serta dosen FKp turut hadir dalam acara tersebut. Acara tasyakuran ini ditandai dengan pemotongan tumpeng.
Dalam kemeriahan tasyakuran tersebut, juga diumumkan beberapa penghargaan seperti juara Rector Cup, Apresiasi Dosen,lalu apresiasi Unit dan Fakultas yang berkontribusi dalam perkembangan UNAIR.
Penulis: Adelya Salsabila Putri (Airlangga Nursing Journalist)
