NERS NEWS - Remaja merupakan periode transisi dari perkembangan anak- anak menuju dewasa yang diikuti perubahan biologis, kognitif, dan sosioemosional. Tugas perkembangan remaja dimulai dari penerimaan bentuk tubuh hingga mencari identitas diri terkait dengan seksualitas. Citra tubuh, identitas dan peran gender, konsep seksual diri, serta kebebasan dan tanggung jawab seksual membentuk gambaran seksualitas diri. Ciri seksualitas yang sehat adalah memiliki kemampuan kontrol diri terhadap perilaku seksual. Seksualitas dan reproduksi ,merupakan kesatuan dimensi fisik, psikososial, dan spiritual setiap individu termasuk pada kelompok remaja.
Perkembangan seksualitas pada remaja dengan terjadinya pubertas, mulai tertarik dengan lawan jenis, fantasi seksual, masturbasi, bahkan mencoba batasan perilaku seksual. Potensi terjadinya perilaku seksual pranikah di kalangan remaja lebih besar, karena belum mengetahui dampak perilaku seks di luar nikah dan melakukan perilaku seks yang tidak aman. Perilaku tersebut jika segera ditangani akan berdampak negative bagi kesehatan reproduksi remaja, seperti : kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), aborsi, tertular penyakit menular seksual, dan HIV/AIDS hingga terjadi kematian. Pengetahuan remaja menjadi dasar perilaku yang sehat pada tahap kehidupan selanjutnya. Investasi pada program kesehatan reproduksi remaja akan bermanfaat selama hidupnya.
Berdasarkan gambaran situasi pada remaja tersebut maka mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga mengadakan kegiatan PROMOSI “KEPO REK” (Kesehatan Reproduksi Remaja) pada siswa siswi SMP Kemala Bayangkari Surabaya. Kegiatan yang berlangasung pada Hari Selasa, 19 November 2019 merupakan bentuk inovasi pembelajaran di luar kampus dengan Project Based Learning (PJBL) mahasiswa Alih Jenis B22 Kelas AJ1. Acara dihadiri dosen Keperawatan Maternitas Ibu Ni Ketut Alit Armini, SKp.,MKes, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan, Perwakilan Guru, dan sekitar 40 siswa siswi SMP Kemala Bayangkari dengan rentang usia 12-13 tahun. Materi yang disampaikan dalam kegiatan PJBL tentang pentingnya mengenal kesehatan reproduksi remaja, perubahan fisik dan psikologis pada masa pubertas, dampak kenakalan remaja, penyakit terkait kesehatan reproduksi dan penanggulangannya.
Mahasiswa juga memfasilitasi curah pendapat siswa siswi tentang keluhan yang sering dialami terkait kesehatan reproduksi remaja dan persepsinya. Siswa dan siswi yang hadir berpartisipasi aktif dalam kegiatan. Banyak pertanyaan yang disampaikan terkait kesehatan reproduksi remaja seperti mengapa bisa terjadi penyakit infeksi pada organ reproduksi, apa kaitan seks bebas dengan Narkoba, Bagaimana tips menghindari seks bebas dan bahaya narkoba pada remaja. Kegiatan semakin meriah dengan selingan jargon KEPO REK, dan doorprize yang disiapkan untuk siswa. Kegiatan yang dikemas mahasiswa Fakultas Keperawatan memiliki nilai sosial pada siswa siswi dalam menghadapi masa remajanya secara berkualitas dengan membangun kesadaran terhadap kesehatan reproduksi sejak dini. Mahasiswa dapat mengasah softskill kerjasama dan tanggungjawab dengan terjun langsung pada kelompok sasaran sebagai perwujudan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Penulis: Ranee Dewi B22