NERS NEWS - Penghujung bulan April lalu, tiga mahasiswa yang berasal dari Fakultas Keperawatan dan Fakultas Kesehatan Masyarakat berkolaborasi mewakili Universitas Airlangga untuk menjadi bagian dalam jajaki kerjasama digitaliasasi Australia –Indonesia dalam acara Konferensi Internasional Pelajar Indonesia (KIPI) Indonesia Student International Conference 2016. Acara konferensi ini dilangsungkan di kampus Flinders University, Adelaide, South Australia. Berlangsung selama dua hari (22 – 23 April 2016), KIPI – 2016 memberikan banyak rumusan rekomendasi-rekomendasi untuk Pemerintah Republik Indonesia dan institusi terkait perihal tentang Digital Society yang sedang booming di seluruh dunia.
Kegiatan yang berlangsung di kota duapuluh menit ini, ikuti oleh para peserta yang merupakan pelajar - pelajar Indonesia dari berbagai belahan dunia, seperti dari Mesir, Eropa, Amerika, Jepang, India, dan lain sebagainya. Para pelajar Indonesia ini di dominasi oleh akademisi yang merupakan kandidat Phd dan master dari berbagai Universitas di Luar Negeri. Hanya beberapa yang sedang menyandang bachelor atau mahasiswa S1 dan salah satunya adalah mahasiswa Ners Unair dan mahasiswa FKM Unair. Hal ini cukup menjadi kebanggaan tersendiri bagi Universitas Airlangga. Pasalnya, acara konferensi ini tidak hanya sekedar oral presentation, melainkan ada diskusi terkait digitalisasi yang langsung terhubung dengan Kedutaan Indonesia untuk Australia juga dengan Kementrian Informasi dan Komunikasi Indonesia. Dimana paper yang dipresentasikan akan menjadi rekomendasi – rekomendasi dalam memperbaiki sistem digitalisasi Indonesia untuk menjadi lebih baik.
Dalam KIPI -2016 ini, delegasi Universitas Airlangga yang terdiri dari Fildzah Cindra Y dari Fakultas Keperawatan, Helmy Bactiar A dan Rofika Anggun T. dari Fakultas Kesehatan Masyarakat mempresentasikan riset ongoing nya yang memanfaatkan digital society dalam perkembangan investasi bisnis bagi mahasiswa. Judul paper yang mereka presentasikan adalah Invesma.com: Invest your mind; invest your modals for accelerating Youth Business, merupakan bentuk start- up untuk mahasiswa dalam melakukan pengembangan usaha dan berinvestasi.
Walaupun dari kalangan mahsiswa rumpun kesehatan, tidak menjadikan batasan bagi mereka untuk berkarya dibidang digitalisasi. Realitas seperti ini merupakan bentuk multitasking untuk mengembangkan kreativitas yang nantinya akan bermanfaat ketika terjun di dunia kerja dan masyarakat. Selain itu, hal ini menjadi bukti misi world class university yang tengah digencarkan Unair adalah hal mutlak bahwa Unair memang memiliki daya saing global dan mahsiswa yang mampu berkiprah di taraf Internasional. Sehingga perlu adanya dukungan dari Universitas dan Fakultas untuk mendorong mahasiswa lebih kreatif dan memiliki daya saing internasional dalam berkarya cipta.
Penulis: BEM Ners, Salam Prestasi.
