INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Mahasiswi FKp Mengikuti KKN IPE (Kebencanaan) di Desa Karanganom, Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan

×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 734

NERS NEWS – Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertajuk IPE (Kebencanaan) yang diikuti oleh salah satu mahasiswi angkatan 2017 Fakultas Keperawatan UNAIR Verantika Setya Putri sedang dilaksanakan di desa Karanganom, Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan pada 28 Desember 2019 - 23 Januari 2020.

Dengan bimbingan Agus selaku dosen UNAIR, UNESA, dan UGM yang juga selaku anggota BPBD Surabaya KKN ini berlangsung lancar, kegiatan KKN diawali dengan kegiatan pra KKN atau pembekalan KKN dimana kegiatan tersebut meliputi pembentukan dan presentasi program kerja (proker), dan presentasi skenario kasus di laman AULA UNAIR. Kemudian, KKN diakhiri dengan presentasi hasil KKN di gedung Rektorat Universitas Airlangga.

Kelompok KKN tersebut beranggotakan delapan orang dari berbagai fakultas meliputi Fakultas Sains dan Teknologi yang diwakili oleh Saifudin, Febriana, Puspita, Adsani, dan Zulfana. Kemudian, Fakultas Kedokteran Gigi yang diwakili oleh Safa dan Dinda. Lalu, Fakultas Ilmu Budaya yang diwakili oleh Farah, dan Fakultas Keperawatan yang diwakili oleh Verantika.

Kegiatan KKN ini mendapat respon yang sangat baik oleh kepala desa, sekretariat desa, sembilan orang perangkat desa dan masyarakat setempat, walaupun KKN di desa ini adalah pertama kali yang diadakan oleh UNAIR.

“Respon masyarakat alhamdulillah sangat baik. Mengingat di desa ini telah diadakan dua kali KKN, yang pertama yaitu pada tahun 2007 oleh Universitas lain, dan yang kedua pada tahun 2019 oleh UNAIR, sehingga UNAIR pertama kali mengadakan KKN di desa ini. Tetapi masyarakat sangat menerima dan welcome kepada peserta KKN karena masyarakat disini sangat agamis sehingga kita diajari mengaji, selain itu masyarakatnya sangat ramah tamah, dan mau mengajarkan sesuatu hal baru yang ada di daerah ini” ujar Verantika.

Dibalik berlangsungnya KKN, Verantika mengungkapkan bahwa terdapat sedikit kendala dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

“Ternyata semua proker yang telah direncanakan banyak yang termodifikasi, karena kondisi yang kita bayangkan dengan kondisi di lapangan ternyata berbeda, sehingga proker yang telah kita rencanakan tidak bisa langsung diterapkan di masyarakat” ujar Verantika.

Verantika berharap bahwa kedepannya desa Karanganom tetap menjadi tempat KKN, terutama KKN BBM.

“Semoga untuk kedepannya masih ada kegiatan KKN yang dilaksanakan di desa Karanganom ini, karena untuk pemberdayaan masyarakatnya sendiri masih perlu dilakukan, karena kita KKN IPE (Kebencanaan atau Mitigasi Bencana) jadi untuk membuat proker kami agak terbatas, mungkin untuk selanjutnya KKN BBM  bisa dilaksanakan disini” harap Verantika.

Penulis: Adelya Salsabila Putri (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 1711

Berita Terbaru