INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

FKp Unair Turut dalam Pemecahan Rekor MURI Bersama Perawat Jatim

×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 734

NERS NEWS - Organisasi profesi perawat Indonesia yang bernama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), pertama kali dibentuk pada 17 Maret 1974 dengan menggabungkan berbagai organisasi perawat yang sudah eksis pada waktu itu. Pada tahun 2020 ini, usianya telah genap 46 tahun. Perawat Indonesia menyambut antusias dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan, dalam semangat tema yang sama: “Perawat Kuat, Rakyat Sehat.”

Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI Jawa Timur merayakan hari besar perawat Indonesia itu dengan kegiatan akbar. Kabar baiknya, kegiatan tersebut diganjar sertifikat penghargaan dari Rekor MURI karena telah mencatatkan pencapaian memberi edukasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada kelompok awam khusus dengan jumlah peserta terbanyak.

Minggu pagi (15/3/2020), ribuan perawat yang diutus oleh 34 Dewan Pengurus Komisariat (DPK) PPNI yang ada di Surabaya memadati pusat kegiatan di Stadion Wijaya Kusuma Angkatan Laut, Bumimoro. Perawat dan calon perawat yang juga berstatus sebagai  civitas academica Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (FKp Unair) turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Sebelum kegiatan utama dimulai, panitia menginformasikan kalau kegiatan yang sama juga dilakukan oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) PPNI yang ada di kota dan kabupaten lain di Jatim. Tampak melalui layar video, setiap daerah melaporkan kegiatannya dengan bantuan aplikasi Skype.

Selanjutanya ada demontrasi cuci tangan yang dipandu perawat yang telah berpengalaman dalam program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di rumah sakit. Gerakan cuci tangan yang diikuti ribuan peserta tersebut tidak membosankan karena telah diubah dengan kreatif menjadi sebuah gerakan senam. Peserta mengikuti gerakan cuci tangan sambil berjoget riang.

Ketua panitia kegiatan melaporkan bahwa jumlah peserta yang terdaftar hadir sejumlah 3.015 orang. Selain perawat, hadir juga kelompok masyarakat awam khusus seperti polisi, tentara, pertugas pemadam kebakaran, banzer, dan ormas atau instasi lainnya. “Kelompok awam khusus ini nantinya sering berhadapan dengan masyarakat yang bisa saja mengalami henti jantung mendadak, makanya perlu dibekali dengan edukasi BHD,” terang Ibu Sri.

Prof.Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons), dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada seluruh perawat, pengurus dan panitia yang telah berpartisipasi menyukseskan kegiatan tersebut. “Perayaan HUT PPNI yang ke-46 ini menjadi bukti bakti perawat pada organisasi profesi dan masyarakat. Perawat kuat, rakyat sehat,” tegas Ketua DPW PPNI Jatim tersebut.

Edukasi BHD dilakukan dengan pendekatan PATTAS, yang merupakan singkatan dari: Pastikan 3A (aman diri, aman lingkungan, dan aman koran); Tepuk bahu dan respons; Teriak minta tolong atau telepon ambulans ke nomor 119; Amati pergerakan dada; dan Segera lakukan pijat jantung bila tidak teraba nadi.

Ketika ada seseorang yang tiba-tiba jatuh dan tidak sadarkan diri, maka kita sebagai sebagai penolong segera mendekatinya. Pastikan semua kondisi aman terlebih dahulu sebelum menyentuh korban. Cek kesadaran dengan menepuk bahu dan memanggil  korban. Bila tidak ada respons, segera teriak minta tolong kepada orang yang ada di sekitar dan telepon bantuan tenaga medis lewat nomor 119.

Selanjutnya amati pergerakan dada dan memastikan apakah masih teraba nadi atau tidak. Bila nadi tidak teraba, segera lakukan pijat jantung. Posisi kedua telapak tangan yang dikatup jadi satu di dinding dada, sesuai letak jantung. Berikan tekanan secukupnya secara teratur dan terus menerus. Bila penolong pertama sudah lelah, bisa gantian dengan penolong lain yang sudah terlatih. Pijatan jantung bisa diberikan hingga bantuan profesional telah datang.

Setelah kegiatan utama berlangsung, kelompok drumben dari Akademi Angkatan Laut tampil memukau ribuan penonton dengan atraksi akrobatiknya. Lalu, acara diakhiri dengan pengumuman dan penyerahan sertifikat penghargaan dari utusan Rekor MURI kepada Ketua DPW PPNI Jatim.

Penulis: Saverinus Suhardin, Tim Airlangga Nursing Journalis

Pin It
Hits 1622

Berita Terbaru