INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

TOSS TB BERSAMA PAGAR BESI MENUJU KLAMPIS NGASEM ZERO NEW TB CASES 2020

×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

NERS NEWS - Saat ini COVID-19 masih menjadi pusat perhatian hampir semua orang. Meskipun di era pandemi, permasalahan kasus penyakit TB Paru di Indonesia sebenarnya juga memerlukan perhatian yang serius untuk diatasi bersama-sama. Menyadari pentingnya dalam menangani hal tersebut, Dosen Fakultas Keperawatan (FKP) Universitas Airlangga yang terdiri atas Eka Mishbahatul Mar’ah Has, Elida Ulfiana, dan Ilya Krisnana, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema PAGAR BESI (Pendampingan Keluarga Sadar dan Siaga Tuberkulosis). Mengingat kondisi pandemi COVID-19, kegiatan dilaksanakan secara offline dengan memperhatikan protokol kesehatan dan dilanjutkan dengan follow up secara online.

Kegiatan offline dilaksanakan di Puskesmas Pembantu Gebang Putih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, pada Senin (19/10/2020) dibuka secara resmi oleh Kepala Puskesmas Klampis Ngasem, yakni dr. Bambang S., MM. Kegiatan ini melibatkan satuan setugas (satgas TB) di wilayah kerja Puskesmas Klampis Ngasem dan penanggung jawab program TB di Puskesmas. Saat tatap muka, peserta diberikan informasi mengenai review TB Paru dan pencegahan penularannya, peran keluarga dalam kesehatan, komunikasi efektif, konsep health coaching (pendampingan kesehatan), dan pengenalan aplikasi PAGAR BESI. Peserta juga diberikan modul untuk belajar mandiri di rumah.

Program edukasi yang inovatif dengan memanfaatkan teknologi terkini sangat diperlukan oleh satgas dan penanggung jawab program TB Paru, agar kinerjanya lebih efektif dan efisien dalam mendampingi pasien dan keluarga selama pengobatan. Pelatihan Pagar Besi (Pendampingan Keluarga Sadar dan Siaga Tuberkulosis) memberikan pemahaman terkait konsep penyuluhan kesehatan dengan metode health coaching yang terbukti efektif meningkatkan self-efficacy atau keyakinan diri pasien dan keluarga untuk patuh terhadap pengobatan dan perilaku pencegahan penularan. Selain itu, penggunaan aplikasi sederhana berbasis android turut memudahkan kinerja satgas dan penanggung jawab program TB untuk mengontrol kepatuhan pasien dan keluarganya, secara efisien dan realtime.

“Saya senang bisa mengikuti pelatihan ini. Karena pelatihan yang diberikan sangat informatif dan bermanfaat sehingga dapat membantu kami sebagai satgas untuk mempermudah kinerja kami. Terimakasih.” ungkap salah satu peserta pelatihan.

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan suspek TB di wilayah kerja Puskesmas Klampis Ngasem. Selanjutnya, follow up berupa evaluasi kemampuan peserta dalam melaksanakan health coaching pada warga binaannya dipantau dengan menggunakan Whatsapp Group.

Peserta terlihat senang dan sangat antusias mengikuti pelatihan. Mereka menambahkan jargon TOSS TB sehingga berbunyi “Toss TB, temukan, obati sampai sembuh, bersama Pagar Besi”. Hal ini dimaksudkan bahwa bersama Pagar Besi, satgas dapat menemukan gejala di masyarakat, mengobati dengan tepat dan memantau pengobatan sampai sembuh.

Evaluasi kemampuan peserta dilakukan dengan dua cara, yakni post test dan observasi. Mayoritas peserta mendapat peningkatan hasil post test. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan pengetahuan peserta. Selain itu, dari observasi menunjukkan peserta dapat melakukan health coaching kepada pasien dan keluarga dengan TB secara mandiri.

Penulis: Eka Mishbahatul Mar’ah Has & Kusnul Chotimah
Editor: Adelya Salsabila Putri (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 1411

Berita Terbaru