NERS NEWS - Apendisitis atau radang usus buntu adalah kondisi medis yang terjadi ketika apendiks (usus buntu) mengalami peradangan. Kondisi ini sangat umum dan sering kali memerlukan tindakan bedah darurat untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Apendisitis adalah salah satu penyebab utama nyeri perut akut yang membutuhkan penanganan segera terutama pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari gejala awal apendisitis atau menganggapnya sebagai masalah pencernaan biasa, sehingga mereka cenderung menunda mencari bantuan medis. Masalah yang sering dihadapi dalam penanganan apendisitis adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala awal kondisi ini. Hal ini menyebabkan banyak pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi yang sudah parah, sehingga penanganan menjadi lebih sulit dan risiko komplikasi meningkat. Mengingat apendisitis adalah salah satu alasan paling umum bagi pasien untuk menjalani operasi darurat. Kondisi ini berdampak langsung pada kualitas hidup pasien dan biaya perawatan kesehatan. Oleh karena itu, edukasi atau penyuluhan mengenai apendisitis sangat penting.
Pada Jumat (30/08/2024), mahasiswa profesi keperawatan Fakultas Keperawatan Unair kelompok 6 telah berhasil menyelenggarakan penyuluhan atau Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) kepada keluarga pasien di unit rawat inap lantai 3 Rumah Sakit Universitas Airlangga. Topik yang diangkat oleh mahasiswa dalam PKRS ini yaitu “Yuk Kenali Apendisitis”. Tak hanya mahasiswa, kegiatan ini juga didampingi oleh Ibu Wahyuni Tri Lestari, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku dosen pembimbing akademik serta Bapak Ahmad Ja'far, S.Kep.,Ns selaku pembimbing klinik kelompok 6. Melalui kegiatan penyuluhan tersebut, kelompok berbagi ilmu terkait apendisitis atau radang usus buntu mulai dari definisi apendisitis, penyebab dan faktor risiko pemicu terjadinya apendisitis, tanda gejala khas apendisitis, serta pencegahan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kejadian apendisitis. Penyampaian materi disampaikan oleh perwakilan kelompok, yakni Nova Linda Dita selama kurang lebih 20 menit dan terdapat penguatan materi yang disampaikan oleh Ibu Wahyuni selaku pembimbing akademik kelompok.
Selama acara berlangsung, peserta penyuluhan terlihat antusias terhadap materi yang diberikan. Hal ini terlihat pada sesi diskusi dimana terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peserta penyuluhan. PKRS ini diakhiri dengan validasi dan evaluasi singkat terkait materi yang telah disampaikan. Secara keseluruhan, acara penyuluhan terlaksana dengan baik dan sasaran dapat memahami terkait informasi yang telah diberikan dibuktikan dengan peserta yang dapat menjawab beberapa pertanyaan terkait materi yang diajukan oleh moderator di sesi evaluasi. Harapannya setelah terlaksana kegiatan penyuluhan kesehatan terkait apendisitis, pengetahuan keluarga dapat meningkat, sehingga bisa memberikan tatalaksana yang tepat saat anggota keluarga menderita apendisitis.
Penulis: Kelompok 6 Stase KMB Pendidikan Profesi Keperawatan A2024
Editor : Nasya Puspita Anggraeni (Airlangga Nursing Journalist)
